Menu

Please help us To Donate.. thx..


Goal amount for the next month: 150 USD, Received: 26 USD (18%)
Make InDoNizer.co.cc more strong by donating us. Even 1 $ can make a big difference in making InDoNizer.co.cc better and bigger.


http://InDoNizer.Co.Cc InDoNizer Update Setiap hari Informasi dari InDoNizer & Untuk InDoNesia

link

Daftar isi

Please wait 3.0 seconds

Rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo hanya berjarak lima kilometer dari puncak Merapi

26 Oktober 2010

Rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo hanya berjarak lima kilometer dari puncak Merapi.
Status Merapi dinyatakan waspada mulai tadi pagi pukul 06.00. Pemerintah pun bertindak dengan mengungsikan para warga yang tinggal di sekitar gunung teraktif di dunia itu.

Namun ada satu orang yang tetap bersikukuh tinggal di rumah, Mbah Maridjan, juru kunci Merapi. Padahal rumahnya Dusun Kinahrejo hanya berjarak lima kilometer dari puncak Merapi.

"Saya masih kerasan dan betah tinggal di sini. Kalau ditinggal nanti siapa yang mengurus tempat ini," kata Mbah Maridjan, Senin 25 Oktober 2010.

Meski demikian, pria bernama asli Mas Penewu Suraksohargo ini justru meminta warga menuruti imbauan pemerintah. "Saya minta warga untuk menuruti perintah dari pemerintah, mau mengungsi ya monggo," kata dia.

Mbah Maridjan justru berpendapat, jika ia pergi mengungsi, dikhawatirkan warga akan salah menanggapi lalu panik. Mereka dikhawatirkan mengira kondisi Gunung Merapi sedemikian gawat.

"Sebaiknya kita berdoa supaya Merapi tidak batuk," kata dia.

Warga juga diimbau memohon keselamatan pada Tuhan, agar tak terjadi yang tak diinginkan kalau nantinya Merapi benar-benar meletus.

Kapan Merapi meletus menurut Mbah Maridjan?

Mbah Maridjan mengaku tak tahu. Apalagi, ia tak punya alat canggih seperti yang dimiliki Badan Vulkanologi. "Hanya Tuhan yang tahu kapan Merapi akan meletus. Saya tidak punya kuasa apa-apa," jawab dia.

Sikap serupa ditunjukkan Mbah Maridjan ketika Merapi mengalami erupsi pada tahun 2006.

Saat itu, ia menolak untuk mengungsi meski dibujuk langsung oleh Sultan Hamengku Buwono X dan dijemput mobul evakuasi. Pilihan Mbah Maridjan ditanggapi berbeda oleh masyarakat. Ada yang pro dan kontra.

Hari itu Maridjan mengatakan, dia tetap di tinggal di rumah, menepati janjinya terhadap Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang mengangkatnya. Sambil berdoa untuk keselamatan warga.


Sumber http://www.apabae.co.cc/2010/10/alasan-mbah-maridjan-tidak-mau.html
 
InDoNizer for InDoNesia News | by TNB ©2010